Halal Bil Halal 1435 H
Kegiatan tahunan yang ada di lingkungan jamaah banjar Kampungdalem yang menjadi sorotan masyarakat sekitar adalah Halal bil Halal yang di adakan di tanggal 2 dan 3 Syawal. Pada tahun ini pelaksanaan halal bil halal ini banyak mengalami perubahan rute yang akan di lalui peserta halal bil halal, di karenakan situasi dan beberapa masukan dari para sesepuh dan tokoh yang ada di dalam kampung.. demi kerukunan jamaah dan mengambil jalan tengah agar semua pihak dapat merasakan kebahagiaan di bulan Syawal ini.Seminggu menjelang lebaran sebenarnya rute sudah di matangkan oleh panitia inti yang saat ini mengalami pergantian ketua umum.. beberapa kesulitan mereka survey langsung di pimpin ketua umum Veriansyah yang menggantikan seniornya Bpk. Darwin Arifin.
2 hari menjelang lebaran setelah ada beberapa problem.. atas saran Hbb Muhammad Salim Assegaf maka rute halal bil halal tahun ini mengalami perubahan drastis. Dengan hilangnya pondok Jawahirul Hikmah dari draft halal bil halal.. maka banyak waktu yang bisa di isi dengan rute yang lain.. dengan kata lain hilangnya rute ke pondok Jawahirul Hikmah, menghemat waktu lebih dari 2 jam. Alhasil... rute tahun ini kembali seperti beberapa tahun yang lalu sebelum pondok Jawahirul Hikmah muncul di draft. Sebagai pengganti rute pondok.. panitia akan menyiapkan beberapa anggota panitia saja beserta para tokoh dan sesepuh untuk datang bersilaturahmi di saat yang lain.
Pemandangan umum kegiatan ini secara garis besar terbilang sukses, dengan antusiasnya peserta halal bil halal dari start hingga finish.. baik di hari pertama maupun hari kedua.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula kinerja petugas yang tersebar di ruas-ruas jalan yang akan dilalui peserta halal bil halal tahun ini. Pergantian generasi, di tambah rute yang berubah menjelang hari raya menjadi soal yang harus di evaluasi. Baik di hari pertama maupun hari kedua.. Terlihat banyak petugas yang kurang menguasai materi.. Dengan kata lain.. Ke arah mana para peserta setelah titik di mana mereka di tempatkan berjalan..ada petugas yang ketika di tempatkan di titik tertentu kemudian diam saja atau tak tahu arah mana yang harus mereka tunjuk. Juga terlihat banyaknya petugas berkumpul dalam waktu yang cukup lama di satu titik..ini biasanya di rumah anggota yang mempunyai saudara banyak.. Yang kebetulan bertugas menjadi panitia.. Yang mengakibatkan sang leader ( ketua umum ) harus berteriak- teriak agar para panitia menjalankan tugasnya.
Problem lain yang di hadapi petugas adalah.. Siapa yang harus mereka anut..saat suatu ketika ada senior yang meminta mereka diam di titik tertentu,sementara senior yang lain memerintahkan mereka di titik yang lain. Kurangnya komunikasi juga terlihat di saat saat masuk waktu sholat..hari pertama sholat dhuhur di umumkan di masjid kepatihan. Akan tetapi ada pengumuman lain yang mengabarkan sholat di laksanakan di seputar perumahan. Karena kebingungan.. Para peserta ada yang melaksanakan sholat di kepatihan..sebagian di perumahan..bahkan banyak yang mendirikan sholat di rumah-rumah saudara mereka yang kebetulan mereka singgahi...hal ini juga terjadi di hari kedua.. bahkan di hari kedua rencana acara yang di jadwalkan start pukul 07:00..molor menjadi pukul 8 lebih di pondok pesulukan PETA.
Dari problem-problem inilah, serta beberapa masukan dari petugas sendiri..saat rapat evaluasi, Habib Muhammad Bin Salim Assegaff memberikan saran agar nantinya ketua umum tidak bekerja sendirian. Dengan kata lain, beliau menyarankan agar nanti panitia di bentuk kelompok-kelompok, setiap ketua kelompok harus menguasai satu area.. Menggantikan dan meringankan kerja ketua umum, maka ketua kelompok berhak mengatur dan mengawasi anggota.
1-2 Syawal 1435 H
28-29 juli 2014
Related articles :
Komentar