Memaknai Doa Para Orang Tua Kita "Semoga kelak anak-anak kita menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan agama"

Seringkali kita mendengar dalam acara aqeqah atau dalam majelis kebaikan doa yang keluar berbunyi "Semoga kelak anak-anak kita menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan agama". Doa ini tidak hanya keluar dari mulut para orang tua, akan tetapi juga dari para kiai dan ulama-ulama besar. Untuk itulah, kita harus selalu mengingat hal satu ini.. Agar kita selalu bisa melakukan apa yang menjadi doa dan harapan para orang tua kita dan orang-orang alim terdahulu.
Maka saya membagi ulang tulisan asli dari Habib Sholeh Bin Salim Assegaff selaku ketua Takmir Masjid Darussalam.

Manusia terbaik menurut salah satu hadits Rasulullah saw

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya".

Dulu saat kita kecil di sekolah seringkali kita dengar ungkapan dari para guru kita, "Semoga kelak anak-anak kita menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan agama". Bila kita renungkan, ungkapan ini adalah harapan agar kita saat ini, saat telah dewasa, bisa menjadikan diri kita tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga kita masing-masing, namun juga mampu berkontribusi memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama keluarga besar jama'ah al-banjari Tulungagung. Dan yang lebih utama, bisa berkontribusi dalam da'wah dan perkembangan agama kita, Islam.

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata'ala, kita ditakdirkan dilahirkan dan hidup di sebuah lingkungan yang sangat baik,  dan orang-orang tua yang sangat baik dan peduli terhadap kita. Kita diwarisi oleh para pendahulu kita banyak sekali kegiatan, amaliah, dan organisasi yang sangat baik dan bermanfaat. Ada hadrah Al-Muhibbin yang bahkan melegenda di kalangan habaib maupun kyai, ada SPK yang mengurusi pemakaman dan memiliki lahan pemakaman yang begitu luas, ada Madrasah Darussalam yang sekarang menjadi TPQ Darussalam,  ada LPD Darussalam yang memiliki PAUD,  TK,  SDIT, dan SMPIT , ada Musholla Darussalam yang sekarang menjadi Masjid Darussalam yang megah,  dan ada PHBI yang memiliki begitu banyak agenda peringatan hari-hari besar Islam. Ada juga berbagai amaliah sholawat rutinan yang luar biasa pahalanya. Semua ini adalah LADANG AMAL yang sudah tersedia di depan mata, kita tinggal meneruskan dan memelihara kelestariannya, dan sebisa mungkin mengembangkan dan memajukannya. Alhamdulillah, sekali lagi alhamdulillah....

Apa yang bisa kita lakukan untuk membalas jasa para orang-orang tua kita?

Yang pertama tentu mendoakan mereka semua agar segala amal kebaikan dan jasa mereka ini dibalas oleh Allah subhanahu wata'ala dengan surga-NYA dan segala dosa dan kesalahan mereka diampuni-NYA.  Amiin....

Yang kedua adalah melestarikan semua warisan tersebut di atas agar menjadi sumber pahala bagi orang-orang tua kita semua. Mereka yang sudah di alam kubur tetap akan mendapatkan pahala saat peninggalan mereka terus diamalkan oleh kita. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi mereka dan menggembirakan mereka.

Pertanyaannya, apa UNTUNG-nya kita menjadi aktifis organisasi dan aktifis amaliah?

Yang pertama kita akan mendapatkan dua pahala, pahala yang pertama adalah pahala dari amal kita sendiri, pahala yang kedua berasal dari niat kita menggembirakan dan membalas jasa para pendahulu kita. Masih ada lagi?  Tergantung banyaknya niat baik kita. Pahala silaturrahim, pahala menggembirakan sesama muslim, pahala membantu sesama muslim,  pahala syi'ar agama, dan berbagai pahala lain yang sesuai dengan niat baik kita. Enak kan? Sebanyak itu pahala yang bisa kita raih....

Ada lagi...
Kelak di hari kiamat, saat perhitungan amal dilakukan, bila ternyata kita termasuk yang celaka dan akan dimasukkan ke dalam neraka (na'udzu billah), kita masih bisa berharap mendapatkan syafa'at dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para wali yang kita hadiri haulnya, para wali yang kita amalkan pembacaan kitab-kitabnya (burdah, dalail khoirot), dan juga dari sesama kita. Kelak bila ada di antara kita yang ditakdirkan masuk surga, dia bisa mencari sahabat-sahabatnya dan memohonkan agar mereka juga dimasukkan ke surga bersama-sama. Semoga kita semua ditakdirkan sebagai ahli surga, tanpa harus masuk neraka lebih dahulu. Aamiin...

Apakah hanya itu? Tentu tidak. Berbagai bonus keuntungan duniawi juga kita dapatkan, seperti makan gratis, seragam gratis, banyak teman,  banyak undangan, dan sebagainya. Apa lagi? Kebahagiaan hati, kesenangan saat bersenda-gurau bersama sahabat-sahabat seperjuangan, ketenangan jiwa, ilmu agama, pengalaman berorganisasi, pengakuan lingkungan atas keberadaan diri kita, kepuasan batin saat berhasil menyelenggarakan acara-acara besar dan penuh tantangan, dsb.

Lalu apa syarat agar kita mendapatkan pahala-pahala tersebut?

Syaratnya cuma satu, IKHLAS hanya demi memperoleh RIDHO dari Allah subhanahu wata'ala. Singkirkan jauh-jauh semua niat duniawi dari hati kita. Jangan tukar keuntungan ukhrowi yang tak ternilai harganya dengan keuntungan duniawi yang tak berharga. Rugi besar kita...

Ayo, sahabatku semua... Jadikan diri kita ini sesuai dengan yang diharapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits di atas, juga harapan para orangtua dan guru kita.

Jadilah pejuang kebanggaan Rasulullah....

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua
(Tulisan Habib Sholeh Bin Salim Assegaff, Ketua Takmir Masjid Darussalam dalam grup PHBI Darussalam/whatsapp )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tambahan "Laqod Jaa" Dalam Rutinan Malam Kamis

PHBI Darussalam Bersiap Menyambut Maulid 1446 H

Mars SA78