Sudut Keseharian

  29 April 2024 Beginilah pemandangan ketika kami beres-beres gudang masjid untuk mempersiapkan even besar yang akan datang, yakni idul adha. Sebelumnya, tadi malam tepatnya kami sudah membersihkan kantor masjid yang sejak idul adha terakhir belum di bereskan, yang menghasilkan banyak barang sudah tidak digunakan menumpuk. Hari inipun.. terlihat banyak juga barang bekas yang tidak terpakai menumpuk. Ini adalah persiapan awal sebelum semua di mulai.. jadi sebelum rapat awal, jauh hari kami membersihkan dan merapikan kantor dan gudang.. semua di kelompokkan menurut kelompoknya agar mudah mencari yang di butuhkan saat even. Banyak juga barang menumpuk... Mungkin karena kami jarang berkumpul di kantor ini sejak kegiatan idul adha terakhir. Kertas,  karton, plastik bekas dll menumpuk.

Hari Rabu, 24 Maret 2024. Hari waktunya mengantarkan anak perempuan ke pondok setelah beberapa minggu libur puasa dan idul fitri. Berangkat dari rumah pukul 9 lebih WWIB. Sampai di area pondok segera kami turunkan barang bawaan anak yang seabrek ke dalam pondok. Sengaja ananda minta balik hari ini agar bisa mendapatkan kamar yang dia inginkan, jadwal seharusnya kedatangan santriwati adalah besok lusa. Setelah selesai menurunkan barang dan ananda masuk ke pondok kami segera mencari masjid untuk melaksanakan sholat dhuhur. Istri menberikan saran agar ke masjid Baidhowi saja, aku yang belum pernah kesana hanya manut saja, katena baru kali ini aku dengar istri minta kesitu, dekat pondok pula. Sesampainya di sana, takjub aku melihat ada masjid di tempat yang terhitung agak tersembunyi dari keramaian kota.. yang begitu bersih, luas, ac nya dingin banget lagi. Masjid Baidhowi tepatnya di langenharjo plemahan pare, menurut keterangan warga sekitar resmi di buka kurang lebih setahun, pantas sa...

  Idul Fitri 1445 H Selesai sholat ied, bersalam-salaman adalah hal yang tak bisa di tinggalkan. Acara ini berlangsung kurang lebih 1 jam mulai sejak sholat ied. Begitu selesai maka di mulailah acara halal bihalal di awali area seputar masjid dan kampungdalem. Di area ini semua berjalan kaki, saat hendak keluar maka semua akan bersepeda motor dan berkumpul di seputaran rumah Habib Muhammad Bin Salim Assegaff almarhum.. maklum area ini pas untuk berkumpulnya kendaraan dalam jumlah banyak. Acara kemudian di teruskan ke kampungdalem etan, kepatihan, bago, dll hingga hampir seluruh wilayah tulungagung. Halal bihalal ini bermula dari orang-orang tua dulu. Hanya saja dulu di lakukan berjalan kaki karena saat itu belum begitu banyak rumah yang di kunjungi.. dan saat itu masih banyak yang terfokus ke sanak saudara dan kyai/habaib saja. Aku masih ingat saat kecil di ajak jalan kaki almarhum abah, meski belum banyak yang di kunjungi rasanya saat itu kaki kayak kram juga karena jauh. Seiring ...