Pantai Mutiara Trenggalek, JATIM
Akhirnya terjawab dari hasil rapat laporan akhir panitia PHBI, rencana ke pantai gemah di batalkan karena cuaca, takutnya hujan turun saat semua ada di pantai. Rencana kedepan seluruh panitia PHBI cukup makan-makan di kota tulungagung saja. Padahal admin sudah terlanjur posting rencana dan berangan-angan ke gemah mengulang acara 5 tahun yang lalu.. hehehe
Tapi ternyata ada keunikan hari ini (28 sept 2024). Beberapa kali miscal dari saudara terus berdering, aku biarkan saja karena memang waktu kerja. Sorenya baru aku telpon balik dan ternyata ajakan setengah memaksa untuk pergi ke pantai mutiara. Aku yang mengira malam itu tak ada acara ( dan ternyata salah) mengiyakan saja dan segera mempersiapkan diri meluncur bergabung dengan yang lain.. mungkin aku juga ada efek kurang piknik.
Perjalanan dari kota Tulungagung sampai ke pantai mutiara memakan waktu kurang lebih satu setengah jam.. mungkin berjarak kurang lebih 60 Km, sholat maghrib di mushola kecil sebelum masuk Besuki.
Masuk ke pintu gerbang kita diharuskan membayar tiket Rp 10.000 per orang..untuk sepeda motor ada tambahan Rp 2000. Pantai mutiara ini lebar pantainya tidak selebar pantai gemah sepertinya.. tetapi banyaknya teluk penghalang disekitar membuat ombak di pantai mutiara tidak begitu besar, dan ini menjadikan pantai ini aman untuk wisata keluarga. Seperti malam ini saat aku berada disini, hampir tak terdengar debur ombak yang keras seperti halnya saat aku di pantai gemah atau prigi. Di sepanjang jalan pantai ini banyak warung makan dan guest house jika kita ingin menginap dengan keluarga atau bisa menyewa tenda disana harga sewa tenda Rp 50.000 per tenda (ukuran 2 orang sepertinya).
Saat di sini aku lihat tidak terlalu ramai, padahal ini hari sabtu malam, menurut keterangan mas rozi pemilik warung biasanya akan ramai di jam 3 an dini hari, mereka semua datang untuk melihat matahari terbit dan melihat pemandangan yang bagus. Memang saat aku datang (19:00 WIB) terlihat sepi dan hanya ada 2 tenda yang berdiri, tapi beberapa warung ada yg ramai pengunjung karena aku lihat ada bus parkir jadi mungkin rombongan.. dan benar saja, semakin malam ada saja yang datang baik naik motor atau mobil. Ada yang langsung masuk guest house, ada yang mendirikan tenda. Bahkan saat aku hendak pulang rombongan anak-anak muda bersepeda motor masuk bergabung dengan teman-temannya yang sudah mendirikan 15 tenda (saat masuk masih 2 tenda).
Dari hasil review maps ada yang harus di benahi sepertinya untuk pantai mutiara yakni adanya pungutan Rp 20.000 saat larut malam dengan menggunakan nota toko. Mungkin perlu pembenahan untuk pengelola pantai mengenai masalah ini. Selebihnya aku kira pantai mutiara adalah " ide bagus "
Komentar