Menyambut Pesta Pemilihan Wakil Rakyat
PEMILU Jawa Timur beberapa bulan lagi akan di laksanakan. Pesta demokrasi warga Jawa Timur ini sudah mulai terasa dengan banyaknya baliho yang tersebar di banyak tempat. Tidak seperti pemilihan Presiden, ataupun pemilihan Kepala Desa yang bisa dan mudah di petakan, PEMILU Jawa Timur, khususnya wakil rakyat yang akan duduk di kursi DPRD, tidak mudah memprediksi siapa-siapa yang bakal lolos. Ini di karenakan sulitnya memetakan di mana basis yang sesungguhnya menjadi pendukung sumber suara. Bisa jadi calon yang selama ini tak pernah muncul dalam draft calon anggota DPRD tiba-tiba duduk di kursi dewan karena di kenal banyak kalangan, dengan kata lain.. dukungan dana yang besar belum menjamin bisa mengantar seseorang duduk di kursi dewan.
Tak kenal maka tak sayang.. untuk itulah kita harus mengenal sosok yang akan duduk dalam kursi dewan satu persatu.. hubungan tetangga atau kerja belum cukup untuk membuat kita memilih calon anggota dewan. Buat apa kita memilih tetangga jikalau kita tak mengenal pribadi dan siapa sesungguhnya dia.. apakah yang bersangkutan memang bisa untuk di jadikan sandaran aspirasi warga, juga sebagai tempat untuk berkeluh kesah?
Sudah banyak contoh yang terjadi, di mana sikap anggota dewan tak sama dengan sikap sebelum menjabat.
Pernah kita dengar keluhan para anggota dewan yang mengeluh " baru saja menjabat... sudah banyak keluhan yang harus di tampung". Yang harus di pahami di sini adalah tugas para anggota dewan bukanlah sekedar bekerja apalagi bersenang-senang... karena tugas utama para wakil rakyat ( dan yang lainnya) adalah mendengarkan keluhan-keluhan rakyat kecil dan kemudian membantu dengan kedudukannya.
Artikel terkait:
Mengenal sosok baru, Yuliana ST
Komentar